Rabu, 02 Desember 2015

Contoh Skripsi Ekonomi

PENERAPAN REMEDIAL TEACHING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI

KELAS VIII DI SMP NEGERI ABC

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Pengembangan sumber daya manusia (SDM) adalah upaya meningkatkan mutu serta kualitas pendidikan pada semua tingkat lembaga pendidikan. Melalui lembaga tersebut dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan terpercaya. Penyelenggaraan sistem pendidikan harus ditingkatkan sesuai dengan tuntutan zaman, termasuk penyediaan tenaga pengajar yang profesional. Untuk itu diperlukan upaya pengkajian semua unsur yang akan menjadi tantangan dalam pengembanan sistem pendidikan dan pengajaran yang serasi dan terarah serta relevan dengan segala kebutuhan pembangunan jangka panjang dan jangka pendek, karena hal itu merupakan syarat mutlak untuk dapat mewujudkan tujuan dan sasaran pendidikan di Indonesia.
Image result for ekonomi
Sekolah sebagai salah satu pusat kebudayaan bertugas untuk menyeleksi pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pribadi peserta didik. Secara positif sekolah bertugas untuk menghasilkan karya nyata, baik berupa gagasan, ide, pola tingkah laku, kebiasaan, berbudaya yang baik maupun berbagai benda budaya. Sejak dini pengalaman belajar maupun kegiatan belajar harus diangkat dari isi kebudayaan yang hidup dalam masyarakat itu. Sekolah bertugas untuk mengkoordinasi semua usaha sekolah dalam rangka mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Sekolah bertugas mengkaji kreasi dalam menciptakan kebudayaan yang bersumber dari bangsa kita sendiri.

Guru sebagai tenaga akademik dituntut agar memiliki sifat profesional keguruan yang andal dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pengajar dan pendidik di sekolah. Guru harus mampu memahami dan dapat mendiagnosiskan masalah terutama kesulitan belajar siswa serta membantu untuk memecahkannya, sehinga prestasi siswa dapat meningkat sesuai yang diharapkan dan tujuan pendidikan dapat tercapai.
Roetsiyah (1988: 21) mengatakan bahwa :
Salah satu upaya yang dilakukan oleh guru dalam membantu mengatasi kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep pembelajaran yang diajarkan adalah melalui pengajaran remedial. Pengajaran ini diadakan berdasarkan kenyataan bahwa masih terdapat beberapa siswa atau kelompok siswa yang mengalami kesulitan belajar sehingga mereka memiliki tingkat prestasi yang rendah.

Hal penting bagi guru dalam melaksanakan pengajaran remedial adalah bagaimana mengupayakan potensi siswa itu sendiri dalam rangka membantunya menuju peningkatan hasil belajarnya di sekolah. Oleh karena itu, pemberian pengajaran remedial terhadap siswa-siswa yang kesulitan belajar harus dapat diterapkan sedini mungkin dengan baik dan sungguh-sungguh sehingga siswa yang hasil belajarnya rendah dapat dibantu yang akan bermuara pada pencapaian hasil belajar yang optimal.
Remedial adalah suatu bantuan yang diberikan guru dalam mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar guna untuk mencapai suatu situasi yang memungkinkan siswa mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Keberhasilan siswa adalah harapan semua pihak namun kenyataannya masih ada siswa yang berprestasi rendah, tidak menguasai materi pelajaran dan tinggal kelas. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu cara bagaimana supaya siswa yang memiliki kesulitan belajar tersebut dapat diatasi dan disembuhkan.
Secara umum dapat dilihat bahwa siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat dilihat dari tingkat prestasi yang diperolehnya. Ahmadi dan Supriyono mengatakan bahwa kesulitan belajar adalah dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, tingkat kesulitan yang dialami setiap siswa tidaklah sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Perbedaan siswa inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku di kalangan anak didik. Endang (1991 : 4) mengatakan bahwa “Siswa dapat mengalami kesulitan belajar jika tidak mencapai ketuntasan (taraf penguasaan materi) sebesar 75% keatas.  Disamping itu Wijaya (1996 : 6) menyatakan bahwa berdasarkan kurikulum standar nasional, siswa yang menguasai pengetahuan diatas 75%, dibolehkan untuk melanjutkan studinya pada program selanjutnya. Bagi mereka yang belum menguasai pengetahuan itu dengan baik, maka mereka harus mengulangi bagian-bagian pengetahuan tertentu yang belum dikuasainya”.
Menurut observasi penulis, ada sebagian siswa yang mengalami kesulitan belajar di SMP Negeri ABC terutama dalam mata pelajaran ekonomi, hal ini terbukti dari hasil yang diperoleh siswa pada akhir semester yang tidak mencapai ketuntasan belajar. Oleh karena itu untuk meningkatkan ketuntasan belajar di SMP Negeri ABC, kiranya perlu diterapkan remedial teaching.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Penerapan Remedial Teaching Sebagai Upaya Meningkatkan Ketuntasan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kelas VIII di SMP Negeri ABC”.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.     Bagaimanakah penerapan remedial teaching sebagai upaya meningkatkan ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi kelas VII di SMP Negeri ABC?
2.     Apakah remedial teaching dapat mengefektifkan ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi kelas VIII di SMP Negeri ABC?

1.3.Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1.     Untuk mengetahui penerapan remedial teaching sebagai upaya meningkatkan ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi kelas VIII di SMP Negeri ABC.
2.     Untuk mengetahui apa remedial teaching dapat mengefektifkan ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi kelas VIII di SMP Negeri ABC.

  
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.     Dapat memberikan bahan kajian bagi peneliti untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang ilmu pendidikan khususnya tentang pembelajaran remedial teaching serta mengembangkan teori-teori yang telah penulis peroleh.
2.     Sebagai bahan masukan kepada para guru umumnya, dan guru SMP Negeri ABC khususnya akan pentingnya pengajaran remedial dalam upaya membantu meningkatkan ketuntasan belajar bagi siswa yang lamban belajar dan berprestasi belajar rendah.
3.     Untuk memberi masukan kepada Dinas Pendidikan serta melengkapi referensi dan bahan bacaan bagi pembaca yang manakala memiliki bahasan yang sama dengan judul penelitian ini.

1.5.Hipotesis
Arikunto (2006:62) mengemukakan bahwa “hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul”.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan remedial teaching dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi kelas VII di SMP Negeri ABC.

 1.6.Definisi Istilah
a.      Remedial teaching
Pengajaran remedial (remedial teaching) adalah upaya guru dalam membantu siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan jalan mengulangi atau mencari kegiatan lain sehingga yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya secara optimal dan dapat mencapai tingkat keberhasilan yang diharapkan
b.     Belajar tuntas (mastery learning) adalah suatu sistem belajar yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara perorangan maupun kelompok, dengan kata lain, apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai sepenuhnya.
c.      Siswa adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan, di tingkat dasar dan tingkat menengah, yaitu SD, SLTP, SLTA.
d.     Pra test (pre test), yaitu test yang diberikan sebelum proses pembelajaran. Test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik.
e.      Test akhir (post test), yaitu test yang diberikan setelah dilaksanakan proses pembelajaran. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan intelektual (tingkat penguasaan materi) peserta didik.
f.      Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap.

Semoga Bermanfaat!!!!!

Bila berminat dengan contoh skripsi ekonomi di atas hubungi 085318480701

0 komentar:

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net