Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas
III Dalam Materi Menirukan Dialog Dengan Ekspresi Yang Tepat Melalui Teknik
Dramatisasi Pada SD Negeri ABC
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia selama ini dipahami oleh siswa sebagai pelajaran
yang membosankan dan tidak menarik, sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap
sikap siswa yang kurang aktif dan tidak termotivasi untuk mengikuti proses
pembelajaran. Hal ini berakibat pada rendahnya prestasi hasil belajar yang
diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran ini.
Padahal,
mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang sangat
penting, karena mata pelajaran ini di samping menjadi salah satu mata pelajaran
yang diujian nasionalkan juga mencakup komponen kemampuan berbahasa dan
kemampuan bersastra dengan aspek mendengar, berbicara, menulis, dan berbicara.
Rendahnya hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran
Bahasa Indonesia telah lama menjadi permasalahan guru di SD Negeri ABC. Telah berbagai strategi pembelajaran model kelompok diterapkan
dan dilakukan, namun proses pembelajaran hanya didominasi oleh siswa yang
pandai, sementara siswa yang berkemampuan rendah dan sedang tidak
memperlihatkan partisipasinya dalam pembelajaran, sehingga tidak terjadi
interaksi dalam pembelajaran, terutama interaksi antara siswa dengan siswa.
Dalam kondisi seperti itu, tujuan pembelajaran model
kelompok tidak terwujud karena siswa tidak mampu bekerja sama, tidak mampu
menyampaikan pendapat dan menanggapi pendapat orang lain. Hal ini merupakan
kegagalan guru dalam proses pembelajaran. Ada kecenderungan pembelajaran
terpusat kepada guru (teacher centered).
Tidak ada umpan balik (feedback) dari siswa sehingga proses pembelajaran
tidak bermutu. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa hasil penilaian proses
tidak sesuai dengan harapan.
Terbukti dari hasil ulangan harian siswa SD Negeri ABC khususnya siswa kelas III pada pelajaran Bahasa Indonesia,
dari jumlah siswa sebanyak 29 orang, hanya 10 orang siswa atau 34,5% yang
memperoleh ketuntasan belajar. Sedangkan 19 orang atau 65,5% siswa memperoleh
nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mencari solusi
terhadap permasalahan yang terjadi dengan menggunakan metode lainnya, metode
mengajar yang umum dikenal antara lain teknik dramatisasi yang merupakan metode
mengajar yang dapat meningkatkan minat dan keaktifan murid dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar di sekolah. Penggunaan metode tersebut akan berhasil
dengan baik karena dapat menyesuaikan dengan materi pelajaran yang diberikan
pada murid.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis ingin
melakukan suatu penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar
Siswa Kelas III Dalam Materi Menirukan Dialog Dengan Ekspresi Yang Tepat Melalui Teknik Dramatisasi Pada SD Negeri ABC”.
0 komentar:
Posting Komentar